“Sempat frustasi,” kata dia.
Di Samarinda, SR tak punya keluarga ataupun kerabat, begitu juga dengan suaminya. Oleh karena itu, dia tak bisa meminta bantuan.
Sebelumnya, SR bekerja sebagai pembantu di warung makan, sementara suaminya serabutan.
Keduanya menikah siri sejak 2018. Karena hamil, SR berhenti kerja.
“Kami sama-sama anak yatim piatu. Sama-sama dari Malang, Jatim. Kami ketemu di sini (Samarinda),” kata dia. Karena itu, SR tak ingin menyalahkan siapapun termasuk suaminya.
“Saya tidak mau menjelekkan suami atau ini itu. Yang penting sekarang saya cari uang buat lahiran dan fokus untuk bayi saya,” tuturnya.
“Istilahnya rumah tangga kan wajar ada pertengkaran. Saya tidak mau menyalahkan pihak manapun. Karena saya juga mungkin ada salah. Sehingga jadi begini,” sambung dia.
Tetangga kontrakan SR, Siti Nuraisah (33) mengatakan sejak suaminya hilang kabar, SR tak punya apa-apa untuk makan termasuk biaya persalinan.
“Kadang dia menangis enggak ada kabar dari suaminya dan memikirkan biaya salin. Kalau untuk makan sehari-hari enggak masalah ada kami sini,” kata dia.
Siti Nuraisah berinisiatif menggalang donasi lewat media sosial dan mendapat banyak bantuan. Bahkan, sudah ada donatur yang siap membiayai persalinan SR.