Gridhot.ID - Aktivitas di laut China Selatan disebut makin meninggi seiring berjalannya waktu.
Hal ini cukup membingungkan karena adanya wabah virus corona yang seharusnya membuat semua negara sibuk dengan kesehatan rakyatnya masing-masing.
Namun Amerika Serikat (AS) mengatakan, China menggunakan virus corona baru sebagai kedok untuk mendorong klaim teritorial di Laut China Selatan melalui lonjakan aktivitas angkatan laut mereka untuk mengintimidasi negara-negara lain yang mengklaim perairan itu.
Komandan Pasukan AS di Jepang Letnan Jenderal Kevin Schneider menyatakan, ada lonjakan aktivitas oleh China di Laut China Selatan dengan kapal angkatan laut, kapal penjaga pantai, dan kapal penangkap ikan yang melecehkan kapal lain di perairan yang Beijing klaim tersebut.
"Melalui krisis (Covid-19), kami melihat lonjakan aktivitas maritim," katanya kepada Reuters dalam wawancara via telepon, Jumat (5/6).
Dia menyebutkan, Beijing juga meningkatkan kegiatannya di Laut China Timur, di mana ia bersengketa wilayah dengan Jepang.
Schneider memperkirakan, peningkatan aktivitas Beijing kemungkinan akan berlanjut.
"Saya tidak melihat palung, saya melihat dataran tinggi," ujarnya.
Jepang menjadi tuan rumah konsentrasi pasukan AS terbesar di Asia, termasuk kapal induk, pasukan amfibi, dan skuadron tempur.
Selain membela Jepang, keberadaan mereka untuk mencegah China memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut, termasuk di Laut China Selatan.
Beijing telah membangun pangkalan-pangkalan militer di atas terumbu di Laut China Selatan yang kaya energi, atau di dekat perairan yang diklaim oleh negara-negara lain, termasuk Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul AS: China gunakan krisis corona sebagai kedok dorong klaim di Laut China Selatan.
(*)
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar