Kendati demikian UAS tidak kecewa melihat Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi saat ini.
Lebih lanjut, ustaz kontroversial ini membeberkan bagaimana dia diperlakukan buruk oleh salah satu instansi pemerintahan BUMN.
Katanya, dia pernah ditolak hanya beberapa jam sebelum sebuah acara digelar.
UAS mengkaitkan penolakan itu dengan pilihannya di pilpres 2019.
"Ada satu BUMN yang sudah menyiapkan 3 ribu nasi kotak, tiba-tiba membatalkan dua jam sebelum tabligh akbar dimulai. Ada BUMN yang mengundang saya setahun sebelumnya untuk hari ulang tahun, namun dibatalkan seminggu sebelum hari-H," katanya.
Diajuga menyebut, bahkan rencana jamaah umrah yang dijadwalkan berangkat dengannya, juga dibatalkan secara mengejutkan.
"Ada yang sudah siap-siap untuk umrah bersama saya 600 orang, sudah siap tiketnya, sudah siap hotelnya, dibatalkan," sambungnya.
UAS bingung, tidak mengerti alasan dia diperlakukan demikian.
Sebab menurutnya, dia bahkan tidak melakukan sebuah tindak kejahatan apapun.