Tumbuh dengan fisik kurang sempurna, membuat Ita sempat minder.
Ita kerap kali mendapatkan perlakuan tak menyenangkan di kehidupan bermasyarakat.
"Saat dia naik sepeda, anak kecil suka tanya kenapa rodanya empat," imbuh kakak Ita.
Meski mengalami kelumpuhan, Ita tetap membantu ibundanya untuk mengurusi rumah.
"Dia merangkak cuci piring ke belakang, Ya Allah," ujar Ibu Tati.
"Kata Ibu kapan-kapan deh Tuhan kasih bisa jalan," sambungnya.
Tati mengakui sempat membawa putrinya berobat, namun karena kondisi finansial tak mencukupi maka perobatan tersebut dihentikan.
"Sempat di rontgen, ternyata tulang-tulangnya itu gak nyambung. Dokter bilang kalau operasi semua harus jual rumah, kita kalau jual rumah terus mau tinggal dimana," ucap kakak Ita.
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar