Taufik mengaku salah satu video dibuat di warung kopi, dan video lainnya di Gang Setan.
"Gang setan mengingatkan Pancasila, dan di warkop mengingatkan Soekarno," katanya.
Taufik mengungkapkan, maksud dari dua konten video yang dibuatnya itu hanya sebatas untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berlebihan melihat dan memaknai gejala pandemi Covid-19 ini.
"Intinya itu aku menyampaikan ayolah cintai pancasila, ojok gara-gara corona koen ga percaya Tuhan, manusia wes biadap, persatuan bubar, rakyat wes ga bijaksana, adil sejahteranya apa," jelasnya.
"Jadi menyampaikan itu saya itu ada contoh; persatuan bubar, nek gang-gang itu ditutup kabeh, berarti kan yek opo. Memaknai persatuannya yek opo. Ketuhanan YME itu gak ono, iko lo mati karena Corona, lah Tuhan itu yg uripkan dan mateni kok, walaupun yg dikasih tugas Izrail. Tapi apakah kamu tidak salah ngomong gitu. Kamu salah, laknat lho kamu, menganggap Izrail itu pensiun. Lho Izrail dianggap pensiun," terangnya.
Ia juga menambahkan, melalui konten video tersebut dirinya hanya bermaksud mengkritisi sejumlah elit politik yang masih mempertanyakan bahkan menolak adanya kebijakan pemerintah pusat mengenai New Normal Life.
"Wong sing tanggung jawab nang Indonesia iki sing sebenar-benarnya, tanggungjawab presiden, tapi kenapa kamu membuat begitu," lanjutnya.
"Kalau kamu tidak setuju, saya yang rakyat aja, setuju kok. Lho kamu ini kan wakil saya, DPR, gubernur, walikota, bupati. Kenapa kamu tidak setuju dengan new normal, sedangkan kita ini hakekatnya ingin normal, dodolan normal, mangan normal," tambahnya.
Rencananya Kamis (11/6/2020) siang, ungkap Taufik, dirinya diminta oleh pihak penyidik untuk datang kembali ke Mapolda Jatim.