Mertua saya memisahkan istrinya yang saat itu sedang mengandung 4 bulan dari anak laki-lakinya. Saya benar benar tidak tau karena dia menikah dengan status lajang ternyata surat itu mudah didapatkan karena ayahnya seorang perangkat desa di sana.." tulis Ryu Nita.
Saat masih hidup bersama, Ryu Nita mengatakan, dirinya kerap menerima perlakuan kasar dari suaminya.
Disebutkan, ibu mertua yang bekerja sebagai PNS juga ikut terlibat dalam pertengkaran mereka.
Kala itu, dia bersama suami berserta anaknya masih tinggal di kediaman mertuanya yang berlokasi di Palembang.
Tak tahan dengan hal yang terus menimpanya, Ryu Nita memutuskan keluar bersama keluarga kecilnya dan tinggal di sebuah gubuk yang tak layak huni.
Namun pada akhirnya mereka kembali ke kediaman mertua karena gubuk tersebut akan ditempati oleh pemiliknya.
Hanya dalam dua hari, Ryu Nita kembali terlibat cek-cok dengan ibu mertuanya.
"Dia marah dia memukul saya dijalanan..dia menampar saya menonjok saya..dan saya yang sudah jatuh tersungkur diseretnya..sampai ada beberapa tetangga yg melihat dan berteriak meminta tolong..
lalu seorang bapak menolong saya..membawa saya kerumahnya..dan menitipkan saya pada orang tuanya sampai dia kembali dari tugas mengajarnya.." sebutnya.
Keluarga yang menolongnya itu, kata Ryu Nita, sempat melakukan perundingan dengan melibatkan perangkat desa setempat.
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar