Selain itu kesedihan lain yang dirasakan oleh Hotman Paris Hutapea adalah ketika dia tidak menyadari sang ibunda yang sakit darah tinggi. Sang ibu yang tidak pernah mengeluh dengan senang hati mengantarkan dirinya untuk melakuka genereal check up di beberapa rumahsakit di luar negeri.
Sampai suatu saat ibunya terjatuh dan terkena serangan stroke dan sekarang telah meninggal dunia. Hotman Paris Hutapea menyesal mengapa tidak pernah melakuka general checkup kepada ibunya sendiri.
Padahal bagi Hotman Paris Hutapea, sang ibu adalah sososk yang penun inspiratif dan sangat mendukung kesuksesannya. Ia teringat pada masa kecil sang ibu sering membeli seember ikan mujair di pasar untuk dimasak sup buat anak-anaknya.
Begitu juga dengan lemah lembut sang ibunda Hotman Paris Hutapea membujuk anaknya untuk makan sayuran dari daun singkong maupun mengkonsumsi telor. Pada masa itu, sang ibunda menyadari anak-anaknya harus mendapatkan nutrisi yang cukup baik agar IQnya tumbuh dengan baik.
Pada kesempatan itu Hotman Paris Hutapea balik bertanya kepada Ustaz Abdul Somad, bagaimana agar dirinya bisa merasa tenang di masa pensiun.
Sebab Hotman Paris merasa beberapa kali ingin pensiun, tapi ragu-ragu sehingga akhirnya nyemplung lagi untuk menangani masalah-masalah hukum dan menerima klien.
Salah satu yang menyebabkan Hotman Paris ragu untuk pensiun adalah ia ingin memastikan ketiga anaknya bisa menjadi pengacara yang andal kelak ketika dirinya pensiun secara penuh.
Bagi Hotman Paris Hutapea saat ini dari kehidupan yang belum ia capai adalah bisa pensiun dan beristirahat di masa tuanya di Pulau Dewata Bali. "Biar tiap pagi bisa menikmati udara pagi yang cerah dengan alam yang indah juga wanita-wanita cantik disana," kata Hotman.
Dalam perbincangan itu Hotman Paris Hutapea memaparkan devinisi lima jenis buaya yang dia minta tanggapan dari Ustaz Absdul Somad.
Hotman menyebut ada empat jenis buaya di dunia.