Namun bagai ketimpa durian runtuh, Myanmar hanya perlu membayar US$ 16 juta saja per unit JF-17 Thunder.
Bayangkan saja satu unit pesawat CN-235 yang notabene-nya hanya pesawat intai buatan PT DI per unit dibanderol paling murah US$ 30 juta.
Total Myanmar hanya akan mengeluarkan kocek sebesar US$ 250 juta yang jika dikomparasikan hanya cukup untuk membeli 3 unit Su-30 milik TNI AU.
China sebagai negara produsen mengungkapkan jika mereka akan menjual JF-17 dengan harga amat terjangkau bagi negara berkantong tipis seperti Myanmar.
Hal ini sengaja dilakukan demi meningkatkan penjualan JF-17 agar bisa bersaing dengan jet tempur buatan barat.
Nah, salah satu negara peminat jet tempur kelas rendah ini adalah 'si tetangga kesayangan' Malaysia.
Di LIMA 2019, Pemerintah Malaysia mengumumkan bakal mengakuisisi jet tempur JF-17 Thunder itu pun mereka akan mencobanya dulu dengan mendatangkan 2 unit.
PM Mahathir ketika disinggung mengenai rencana pembelian ini mengatakan jika JF-17 Thunder merupakan pesawat tempur berkualitas baik.
Komentar