Karena dinilai sebagai warga yang baik ratusan warga pun silih berganti berdatangan bertakziah ke rumah duka.
Warso sendiri dikenal oleh warga sekarang ini sebagai penjual tape.
Sehari-hari anaknya itu juga terkadang ikut membantu kesibukan dirinya dan istri.
Banyak yang tidak menyangka kalau kondisi anaknya yang seperti itu menimbulkan malapetaka bagi rumahtangga Warso.
Saat peristiwa pembunuhan itu berlangsung, Warso sedang keluar rumah untuk mengunjungi kerabat dan salat di masjid.
Ia kaget peristiwa pembunuhan terjadi di rumahnya saat ditinggal sebentar keluar.
"Pukul 18.30 suaminya ini sudah berangkat ke Masjid Al Badar yang ada di dusun yang sama. Dia salat Magrib dan Isya di masjid. Setelah itu dia sempat ke rumah keponakannya baru kemudian pukul 20.35 dia pulang," papar Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Muhammad Firdaus.
Saat Warso pulang, rumah masih dalam keadaan terkunci sehingga ia harus mengetuk pintu beberapa kali.
Warso merasa heran ketika sang anak membukakan pintu.