Pelaku, katanya, langsung diamankan beserta barang bukti yang digunakannya tak lama setelah insiden.
Menurutnya, pelaku nekat mengahbisi nyawa korban karena didasari rasa kesal.
"Katanya dia sebel aja kalau liat muka Pak RT terus ribut dan nusuk, masih kami dalami lagi pengakuannya.
"Pelakunya ini masih tinggal di wilayah itu juga," terangnya.
Melansir dari Warta Kota, rasa kesal pelaku rupanya timbul lantaran korban sering menegurnya.
Hal itu disampaikan oleh Kanit Reskm Polsek Palmerah AKP Ali Barokah.
Menurutnya, pelaku sering mendapat teguran saat berkumpul dengan teman-temannya.
Sampai akhirnya ia gelap mata dan melancarkan aksinya pada Rabu sore.
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar