“Kami sudah sempat melihat makhluk itu tiga kali, pukul 23.00, 02.00, dan terakhir 18 Juni. Yang terakhir ini, makhluk itu melompat dan bisa melintasi sungai,” ujarnya.
Warga desa itu juga menemukan bulu lebat yang tertinggal saat melakukan perburuan, dan diyakini bulu dari makhluk tersebut.
Goa Simarunjal-unjal tempat makhluk "Homang" dengan kondisi yang sangat dalam pun mereka susur demi memburu makhluk yang meresahkan warga ini.
Hingga Jumat malam pukul 22.00 WIB, Mangatur dan para relawan dari Desa Pargompulon masih melakukan perburuann.
Pantauan Tribun Medan di akun Facebook miliknya, Mangatur memposting kabar mereka dalam perburuan.
"Udah 4 Malam kita gak sama-sama tidur bro, doain buruannya dapat malam ini ya. Besok saya akan pulang ke rumah," tulis Mangatur pada akun facebooknya.
Peristiwa Hampir Serupa
Medio Oktober 2019 silam, peristiwa hampir serupa terjadi di Dusun Pulegundes, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul.
Ternak kambing warga ditemukan mati tak wajar.
Kasi Pemerintahan Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Eka Sulistyana mengungkapkan, kondisi kambing masih dalam keadaan utuh, dan hanya diisap darahnya saja.