Setiap malam juga disebut Risma selalu ada patroli petugas untuk mengawasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker.
Risma mengungkap bahwa kini strategi rapid test pencegahan penyebaran dilakukan di tiap komunitas. Ia memberikan contoh misalnya komunitas guru, lalu di kawasan sekitar rumah sakit seperti pedagang, restoran, dan lainnya.
Kemudian pekerja SPG, pegawai hotel juga tak lepas dari rapid test masal yang dilakukan pemerintah kota Surabaya.
"Kemudian SPG, petugas hotel itu kita rapid masal dan di pasar juga, semua bukan warga Surabaya. Supaya kita tahu tracing dimana saja dengan rapid test masal dengan tindak lanjut hasil positif yang kita lakukan. Begitu ada positif satu kita kunci lingkungannya," imbuhnya.
Perkembangan rumah sakit lapangan di Surabaya juga disampaikan Risma kini ada 55 tempat tidur terisi dari rumah sakit lapangan khusus wanita dan jumlah yang sama untuk rumah sakit lapangan khusus pria.
Kapasitas rumah sakit lapangan di Surabaya sendiri terdapat 120 tempat tidur pasien.
"Sebenarnya RS lapangan disiapkan buat dipakai bukan warga Surabaya, kalau warga Surabaya kita biayai pakai APBD, ada RS rujukannya," tuturnya.
Selain itu disiapkan juga 200 tempat tidur jika terjadi kejadian penambahan. Namun Risma sangat berharap agar tak ada kejadian penambahan signifikan di daerahnya.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Dapat bantuan dari BNPB dan BIN, Risma klaim kasus corona di Surabaya menurun.
(*)