Ketegangan AS-China
Tetapi para pemimpin Asia Tenggara juga harus memperhitungkan kekuatan besar lain yang menjadi sandaran mereka yang Amerika Serikat.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS mengatakan akan memprioritaskan pengerahan pasukannya ke kawasan Asia-Pasifik dari daerah lain dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan China.
Itu meningkatkan kemungkinan konflik di Laut China Selatan, kata para pakar.
Risiko konfrontasi AS-China tertinggi di Laut Cina Selatan
"Kami akan memastikan bahwa kami memiliki postur yang sesuai untuk melawan," Tentara Pembebasan Rakyat, kata Menteri Luar Negeri A. Michael Pompeo mengatakan dalam sambutannya pada hari Kamis.
"Kami pikir itu tantangan waktu kami, dan kami akan memastikan kami memiliki sumber daya untuk melakukan itu," ujar Pompeo.
Ketika Washington dan Beijing terus bertukar duri atas segala sesuatu mulai dari perdagangan dan Covid-19 dengan jalur pasokan dan Hong Kong, beberapa pemimpin ASEAN pada hari Jumat menyerukan perlunya blok untuk bekerja sama secara erat.
ASEAN harus bekerja sama untuk "memperkuat regionalisme, menghindari dipaksa untuk memihak dan menjadi jembatan bagi negara-negara kuat untuk berinteraksi dengan kawasan," kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.
"Gunakan tampilan Asean di Indo-China untuk keuntungan maksimal," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kontan.ID dengan judul: "Suara para pemimpin ASEAN merespons ketegangan di Laut China Selatan."