Apalagi melalui Keputusan Presiden (Keppres) yang dikeluarkan belum lama ini membuat Erick Thohir merasa direstui oleh Presiden Jokowi untuk melakukan perombakan besar-besaran.
Untuk saat ini Erick mengatakan sedang melakukan perbaikan agar BUMN menjadi semakin mandiri.
"Fokus BUMN kami ingin mapping yang lebih jelas, yang punya nilai ekonomi, pelayanan publik dan mana yang keduanya," kata Erick.
Misalnya, Telkom dan Telkomsel dan Bank Mandiri pasti mementingkan bisnisnya, tetapi seperti Bulog, Pupuk harus mementingkan pelayanan publik.
"Bukan berarti perusahaannya babak belur atau merugi," ungkapnya.
"Tidak tercampur-campur, dalam menentukan KPI dan tantiem ini yang kita benahi," imbuh dia.
Sebab, kata Erick bonus itu di masing-masing BUMN berbeda maka harus ada standar yang jelas.
Lalu, dinamika portofolio BUMN, kata dia, pihaknya sudah mendapat Kepres bahwa Kementerian BUMN bisa menutup, menggabungkan, dan membentuk kemitraan strategis sehingga BUMN bisa mandiri dan tidak lagi disusui.
"Dari jumlah BUMN yang 142 jadi 107, dan kedepannya hanya 70 BUMN saja," imbuh dia.
Bahkan kini Erick Thohir ingin merubah BUMN yang eksklusif pada masa yang sudah-sudah dengan jargon sinergi antar BUMN itupun juga didobraknya.