"Mohon maaf Bapak .. mohon maaf," ucap Risma dengan suara parau dan memegangi kaki dokter ini.
Risma yang semula memimpin pertemuan tiba-tiba beranjak saat salah seorang dokter ahli paru senior dari RS Dr Soetomo menceritakan overloadnya RS karena kasus COVID-19.
Dokter itu mengenalkan diri bernama dr Sudarsono. Dia menyebut di hilir, masih perlu ditingkatkan edukasi akibatnya banyak RS overload.
"Mari kami mengajak konsolidasi dan koordinasi dengan Surabaya. Faktanya memang Surabaya banyak. Selain itu, Saya melihat di jalan-jalan banyak warga dan ABG yang nongkrong di Warung," ucap dr Sudarsono.
Mendengar ungkapan ini, Risma merespon semua camat dan lurah sudah dikerahkan. Justru kampung tangguh berhasil.
Tapi di rumah mewah yang kini banyak positif COVID-19.
Baca Juga: Jokowi: Datang-datang Bawa Rapid Test, Sosialisasi Dulu ke Masyarakat!
Pertemuan yang dilangsungkan di tenda posko dapur umum tenda pemkot itu pun terhenti sesaat begitu melihat Risma bersujud setelah pernyataan dr Sudarsono tersebut.
Wali Kota Surabaya itu beranjak dan berjalan ke arah dr Sudarsono dan seketika itu juga, Risma bersujud.
Source | : | Tribunnews.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar