Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

17 Negara ASEAN Cuma Bisa Ngomel Tahu Wilayahnya Diobok-obok China, Indonesia dengan Gagah Berani Langsung Ganti Nama Laut China Selatan, Siapa Sangka, Langkah Sederhana Ini Picu Kemarahan Beijing Hingga Detik Ini

None - Kamis, 02 Juli 2020 | 14:42
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang KRI Usman Harun di Puslabuh TNI AL di Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna.
TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO

Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang KRI Usman Harun di Puslabuh TNI AL di Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna.

Hal itu lantaran China dianggap menantang hukum internasional mengenai batas perairan.

Kini genderang konflik di tahun di wilayah perairan Asia Tenggara yang membuat negara-negara ASEAN pun harus terbagi fokusnya di tengah serangan pandemi virus corona.

Baca Juga: Suaminya Meringkuk di Balik Jeruji Besi, Barbie Kumalasari Pamer Pacar Baru: Aku Nggak Tau Masih Lanjut Sama Galih Atau Enggak

Tetapi ternyata Indonesia telah mengambil langkah lebih jauh dari negara ASEAN lainnya.

Indonesia diketahui negara yang juga bersengketa dengan China dengan dasar kebijakanan aneh dari negara tersebut yang dinamakan "Sembilan Garis Putus-putus".

Meskipun sempat beberapa kali berselisih di perairan yang dilewati jalur pengiriman global sekitar sepertiga dari total pengiriman barang via laut dalam setahun.

Tercatat beberapa kali konflik di perairan yang disebut memiliki sumber cadangan minyak dan gas senilai US$ 2,5 triliun menurut data dari Departemen Luar Negeri AS yang dihimpun The Sydney Morning Herald, terjadi antara Indonesia dengan China.

Baca Juga: Beraninya Cuma Sama Palestina, Militer Israel Justru Kerap Dipecundangi Indonesia, Ini yang Bikin TNI Menang Telak dibanding Tentara Negeri Yahudi

Melansir Kompas.com, banyak faktor yang melatarbelakangi konflik tersebut.

Pada Maret 2016, konflik antara pemerintah Indonesia dengan China terjadi lantaran ada kapal ikan ilegal asal China yang masuk ke Perairan Natuna.

Pemerintah Indonesia berencana untuk menangkap kapal tersebut.

Tetapi, proses penangkapan tidak berjalan mulus, lantaran ada campur tangan dari kapal Coast Guard China yang sengaja menabrak KM Kway Fey 10078. Hal itu diduga untuk mempersulit KP HIU 11 menangkap KM Kway Fey 10078.

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x