"Kami sudah mencobanya kepada yang terpapar virus Covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita masih harus menunggu dari pihak terkait untuk dapat didistribusikan," ungkap Fajry.
Selain itu, Fajry juga menjelaskan pembuatan produk eucalyptus ini menggunakan teknologi nano.
Rencananya, kalung anticorona tersebut mulai diproduksi bulan depan dan kini proses perizinan masih berjalan.
"Izin edar roll on dan inhaler dari BPOM sudah keluar. Sekarang lagi di produksi oleh PT Eagle Indhoparma, sedang kalung aroma terapi masih berproses," jelas Fajry.
"Sehubungan dengan berbagai pandangan dan komentar terhadap produk tersebut, semua kembali pada preferensi masing-masing. Isi kalung itu sama dengan yang ada di roll on dengan teknologi nano," tambahnya.
Meskipun nantinya telah menggunakan kalung antivirus, masyarakat diharapkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Kalung anticorona tersebut berbahan dasar eucalyptus
Beberapa manfaat dari eucalyptus ini adalah melegakan saluran pernapasan, kemudian menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, menanggapi produksi kalung eucalyptus tersebut.
"Semestinya ada hasil penelitian yang dapat membuktikan atau meyakinkan bahwa kalung tersebut berkhasiat sebagai antivirus," ujar Daeng, dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Minggu (5/7/2020).