Tak banyak yang tahu ternyata saat keinginannya tak bisa terwujud, Betrand memilih untuk diam.
Menirukan perkataan Sarwendah, Ruben menyebut putranya itu dapat diam sepanjang hari jika merasa kecewa atau sedih.
Baik Ruben dan Sarwendah begitu memahami sifat putra sulung mereka.
Pasalnya, di usia remaja seperti Betrand yang masih mencari jati diri, ia akan mencari cara untuk meluapkan kekecewaan.
Berbeda dengan anak remaja laki-laki lain yang bisa bersikap tempramental, Betrand rupanya lebih memilih untuk diam.
Untuk itulah, Ruben menyebut putranya tidak pernah marah meski apa yang menjadi keinginannya tidak terpenuhi.
"Dia memang tidak pernah marah. Kalau ada yang menganjal di hatinya pasti dia diam, dan bundanya enggak mau lihat putrannya itu diam," imbuhnya.
Masih dengan air mata yang berderai, Ruben mengaku jika Sarwendah menjadi sosok yang paling dekat dengan Betrand.
Sang istri begitu menyayangi putra sulungnya seperti anak kandung sendiri.
Bagi Sarwendah, kebahagiaan Betrand adalah segala-galanya dan ingin putranya selalu tertawa bukan diam sepanjang hari.
"Bundanya nggak mau melihat putranya itu diam, maunya tertawa seperti anak-anak yang lainnya," imbuh Ruben.