Maria sudah lima tahun mengabdi di pulau terluar itu. Ia pun mengalami pengalaman pahit dan manis selama mengabdi.
Kondisi Pulau Palue juga menjadi tantangan sendiri bagi Maria. Tak semua daerah di Pulau Palue bisa dilalui kendaraan.
Tak jarang, Maria harus berjalan kaki puluhan kilometer untuk bisa sampai ke rumah warga.
Ia juga harus menyusuri tebing berbatu di pinggir pantai. Ada pilihan transportasi lain, seperti perahu.
Tapi, gelombang laut jadi tantangan berat bagi Maria ketika menumpang di perahu kecil.
Derasnya ombak menghantam bahu perahu begitu menguji adrenalin.
"Situasi dan kondisi tidak bisa dikompromi. Mau tidak mau harus dijalani."
"Jalan kaki melewati tebing pasti sakit. Begitu pula naik kapal motor lewat laut, pasti mabuk. Semuanya saya nikmati," ujar Maria.
Maria menyebut, tantangan bukan beban.