Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menilai jajaran menterinya tidak memiliki sense of crisis di tengah pandemi covid-19.
Nama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pun muncul dan disebut menjadi pihak yang paling rawan digusur atau di-reshuffle oleh Jokowi.
Melansir Kompas TV, kinerja Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, dalam penanganan corona menjadi sorotan publik hingga beredar nama Terawan menjadi salah satu menteri yang terkena reshuffle.
Namun di tengah isu reshuflle yang menerpanya, Terawan justru blusukan ke Solo, Jawa Tengah.
Ia melaksanakan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah Bung Karno, untuk melihat kesiapan rumah sakit yang difungsikan sebagai rujukan pasien Covid-19.
Saat ditanya terkait isu reshuffle yang menerpanya, Terawan enggan menjawab.
Sama seperti Terawan, Menko Polhukam Mahfud MD juga enggan berkomentar banyak terkait isu reshuffle kabinet.
Mahfud menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk reshuffle kabinet kepada Presiden Joko Widodo.
Dilansir dari Kontan.co.id, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan justru mengatakan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto adalah menteri kesayangan Presiden Joko Widodo.
Zulkifli meyakini, Terawan tidak akan kena reshuffle dari jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Hal ini disampaikan Zulkifli saat menyampaikan pidato dalam acara Peluncuran Buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).
"Kalau isu soal reshuffle, percayalah Pak Terawan ini, enggak banyak orang yang tahu, ini menteri kesayangan Pak Jokowi. Jadi kalau ada reshuffle, InsyaAllah enggak mungkin di-reshuffle itu Pak Menteri Kesehatan," kata Zulkifli.
Terawan sendiri hadir dalam acara yang diadakan Fraksi PAN DPR RI tersebut. Zulkifli di awal acara menyapa Terawan sebagai sahabatnya. "Pak menteri terima kasih atas kesediaan hadir dan selamat ulang tahun untuk ibu dan sehat selalu. Pak menteri ini adalah sahabat saya," ujarnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya, menyampaikan ancaman reshuffle kabinet di hadapan para menterinya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada 18 Juni 2020 silam.
Informasi ini baru terungkap dalam video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020). Mulanya saat membuka rapat, Jokowi menyampaikan kejengkelannya kepada para menteri lantaran masih bekerja secara biasa saja di masa krisis seperti ini.
Padahal, Presiden Jokowi meminta ada kebijakan luar biasa untuk menangani krisis, baik itu pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap perokonomian.
"Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah pemerintahan," kata Jokowi.
"Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," ucap Presiden.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, langkah extraordinary itu bisa dalam bentuk mengeluarkan aturan tertentu, bahkan pembubaran lembaga dan perombakan kabinet atau reshuffle.
Ia lantas menyampaikan ancaman reshuffle bagi menterinya yang masih bekerja biasa-biasa saja. "Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Jokowi. (*)
Source | : | Kompas TV,Kontan.co.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar