Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rencana Ambisiusnya Kuasai Dunia Terbongkar, Sosok Mantan Agen Rahasia MI6 Beberkan Modus Spionase China Dibalik Bisnis Perusahaan: Mesin Partai Ada di Mana-mana

None - Sabtu, 11 Juli 2020 | 14:25
Presiden China Xi Jinping saat menyampaikan pidato di hadapan Kongres Rakyat Nasional di Beijing, 20 Maret 2018.
Kompas.com

Presiden China Xi Jinping saat menyampaikan pidato di hadapan Kongres Rakyat Nasional di Beijing, 20 Maret 2018.

Di Barat insentif itu dapat berupa undangan yang menggoda untuk menghadiri pertemuan bisnis di China, tawaran bantuan keuangan bagi perusahaan yang mengalami kesulitan, atau tawaran (kadang-kadang tak punya arti apa pun) untuk menduduki posisi direktur noneksekutif atau dalam beberapa kasus berupa tawaran uang yang dapat mengubah taraf kehidupan.

Selama 10 hingga 15 tahun terakhir muncul kesiapan yang semakin baik untuk memburu orang-orang asing yang memegang posisi strategis dengan memberikan insentif positif.

Baca Juga: 3 Pangeran Arab Saudi Tiba-tiba Meninggal Dunia Secara Misterius, Tak Pernah Mau Akui Kerajaan Sudah Terinfeksi Corona, Orang Terdekat Istana Bongkar Fakta Ini

Namun di dalam wilayah China, metode perekrutan dilakukan dengan cara yang lebih seram, menurut orang-orang yang mengetahui informasi tentang hal itu.

Cara-cara yang dilakukan antara lain adalah memberikan tekanan kepada anggota keluarga mereka - pada dasarnya pemerasan - hingga jebakan bagi pengusaha dari Barat yang lengah.

Ini biasanya meliputi "kesempatan" bertemu dengan seorang perempuan atraktif yang kemudian direkam secara diam-diam dan difungsikan sebagai "kompromat" -materi yang merugikan untuk digunakan sebagai pengungkit.

Baca Juga: Keluarga Bongkar Firasat Ganjil Sebelum Editor Metro TV Ditemukan Tewas Terbunuh, Jadi Lebih Rajin Mengaji Sebelum Kejadian, Ibu Korban Rasakan Keanehan Ini

"China sangat lihai memasang jebakan di wilayahnya sendiri," kata seorang pebisnis Inggris yang pernah bekerja di China.

Jebakan-jebakan itu biasanya dioperasikan oleh Kementerian Keamanan Negara.

Bukannya mengendalikannya secara terpusat, operasi-operasi tersebut cenderung dijalankan oleh Dinas Keamanan Nasional tingkat provinsi, yang membawahi wilayah berbeda-beda di dunia.

Sebagai contoh, biro Shanghai mencakup wilayah Amerika Serikat, Beijing membawahi Rusia dan negara-negara bekas Soviet, Tianjin mencakup Jepang dan Korea, dan lain sebagainya.

"Negara China menggunakan semua aspek tuas pemerintahan untuk menghimpun informasi," kata orang yang mengetahui operasi tersebut.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x