Gridhot.ID – Tak terasa sudah 20 tahun Mayangsari menjadi istri Bambang Trihatmodjo.
Meski telah menjadi bagian keluarga cendana, namun Mayangsari tak lantas sepenuhnya diterima oleh anak-anak Soeharto.
Kemunculan perdana Mayangsari di hadapan keluarga cendana disebut-sebut penuh dengan kontroversi.
Tabloid Nova edisi 30 Januari 2008 memberitakan, Mayangsari perdana muncul sebagai menantu cendana pada malam kematian Soeharto.
Tepatnya pada 27 Januari 2008, Mayangsari memberanikan diri menyambangi kediaman keluarga sang suami.
Didampingi Bambang dan putrinya, Mayangsari hadir dengan niat memanjatkan doa terakhir untuk mendiang Soeharto.
Dalam foto yang diabadikan awak media, Mayangsari terlihat duduk bersimpuh sambil menundukkan wajah penuh air mata di hadapan jenazah Soeharto.
Sementara Bambang duduk di sampingnya sembari memangku Khirani Trihatmodjo.
Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Mayangsari kala itu, hanya sesekali mengusap wajah dari air mata dengan kain batik yang ia kenakan.
Di balik kemunculannya yang cukup berani dan mengejutkan ini, kehadiran Mayangsari sempat tak dikehendaki oleh keluarga sang suami.
Berdasarkan pengakuan saksi mata, dua putri Soeharto yaitu Titiek dan Mamiek tak menginginkan kehadiran Mayangsari.
Saking tak sukanya dengan kehadiran Mayangsari, Mamiek dan Tatiek sempat disebut mengusir penyanyi lawas tersebut.
Kedua saudara Bambang itu langsung berdiri dan meminta Mayangsari untuk segera keluar dari rumah.
Melihat reaksi negatif dari kedua saudarinya, Bambang disebut saksi mata yang enggan disebut namanya langsung turun tangan.
Menurut kesaksian saksi mata, sempat terjadi perdebatan dan Bambang berhasil membujuk kedua saudarinya untuk memberi kesempatan pada istrinya.
Halimah yang juga menghadiri acara layatan tersebut disebut-sebut sempat memberikan reaksi atas insiden pengusiran Mayangsari.
"Dia (Halimah) cuma bilang, kok senang sekali membuat sensasi saat orang khidmat mendoakan Bapak," ungkap saksi mata tersebut.
Insiden pengusiran Mayangsari oleh kedua putri Soeharto ini dibenarkan kuasa hukum Keluarga Cendana, Juan Felix Tampubolon.
Saat terjadi pengusiran, Juan Felix mengaku tidak berada di lokasi, namun bukan berarti insiden tersebut tidak terjadi.
"Saya dengar kabar memang demikian, karena saat kejadian saya sudah berada di Solo," ucap Juan Felix Tampubolon.
Kendati demikian, Juan Felix enggan ikut campur dalam urusan pribadi Keluarga Cendana, apalagi mengomentari.
"Saya pikir itu masalah pribadi, sehingga saya malas mengomentari. Apalagi saya tak melihat secara langsung," lanjut Juan Felix dikutip dari Tabloid Nova edisi 30 Januari 2008 silam.
Lebih lanjut, sebagai kuasa hukum keluarga berpengaruh di Indonesia, Juan Felix memang tak mengingkari kehadiran Mayangsari.
Namun ia mengatakan tak ingin mengomentari Mayangsari yang disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam pernikahan Bambang dan Halimah.
(*)