Gridhot.ID - Pernikahan dari publik figur memang selalu menarik untuk dikulik.
Tak terkecuali pernikahan antara Pangeran Charles dan Putri Diana.
Bahkan, keduanya digadang-gadang melaksanakan pernikahan paling dramatis.
Pangeran Charles dan Putri Diana melangsungkan pernikahan yang megah bak cerita dongeng pada 29 Juli 1981.
Saat itu, Putri Diana berusia 19 tahun dan Pangeran Charles berusia 31 tahun.
Ternyata, pernikahan yang dirayakan secara megah dan disambut antusias seluruh masyarakat dunia ini berujung perceraian pada tahun 1996.
Selama ini, publik meyakini bahwa keretakan rumah tangganya dikarenakan adanya orang ketiga, Camilla Parker Bowles.
Namun, dilansir dari dailymail.co.uk, ada hal lain yang menjadi pemicu renggangnya hubungan Pangeran Charles dan Putri Diana.
Menurut seseorang dari kerajaan, Pangeran Charles berusaha mencintai mendiang Putri Diana meski hatinya saat itu masih terpikat dengan Camilla.
Saat menikah, Pangeran Charles yakin suatu saat bisa mencintai Putri Diana.
Hal ini karena Putri Diana merupakan sosok perempuan manis yang banyak disukai orang.
Namun, beberapa sikap Putri Diana seperti emosi yang berubah-ubah dan rasa cemburu yang besar membuat sang Pangeran sulit untuk menerimanya.
Pernikahan Charles dan Diana mulai dalam masalah besar ketika keduanya melakukan honeymoon di Balmoral.
Kabarnya, sang Putri menderita insomnia dan terus menerus mencaci maki sang suami karena pernah menjalin hubungan dengan Camilla, dimana saat itu Camilla sudah bersuami.
Berulang kali Pangeran Charles berusaha menenangkan dan menjelaskan kepada Diana bahwa perselingkuhannya hanya masa lalu.
Tapi, usaha Pangeran Charles seolah sia-sia karena saat itu Putri Diana seolah hanyut dalam emosi emosinya.
Karena tidak tahan dengan perilaku istrinya, ketika sedang berbulan madu, Pangeran Charles justru sibuk dengan buku-buku dan kegiatan memancing yang membuat Putri Diana semakin menderita.
Akhirnya, Pangeran Charles berkonsultasi dengan Laurens Van der Post, guru filsuf asal Skotlandia mengenai pernikahannya.
Sang guru berpendapat bahwa Putri Diana mengalami paranoid yang tinggi akan masa lalu Pangeran Charles, sehingga perlu perawatan mental.
Ketika sang psikiater meresepkan obat Valium ke Diana, sang Putri menolak dan menilai hal tersebut merupakan upaya keluarga kerajaan untuk menenangkannya.
Pangeran Charles bahkan melakukan konsultasi psikis dengan Dr Alan McGlashan selama 14 tahun lamanya untuk mendapat ketenangan batin.
Hal lain yang membuat Pangeran Charles semakin sulit menerima Putri Diana adalah kelainan makan yang dialaminya.
Putri Diana menderita kelainan makan Bulimia, yaitu selalu berusaha memuntahkan setiap makanan yang sudah ditelan.
Kabarnya, Putri Diana mengalami Bulimia karena sindiran dari Pangeran Charles terhadap bentuk tubuhnya.
"Sedikit gemuk disini?" kata Pangeran Charles kepada Putri Diana.
Putri Diana menganggap hal itu adalah masalah serius dan dia tidak ingin terlihat gemuk di mata sang suami.
Padahal, menurut keluarga Kerajaan Pangeran Charles tidak bermaksud apa-apa mengatakan hal itu.
Karena kelainan makannya tersebut, berat badan Putri Diana terus merosot.
Selain itu, ia juga mendapat beberapa cemooh dari keluarga Kerajaan karena dianggap tidak menghargai makanan.
Artikel ini telah tayang di GridPop.id dengan judulBukan Karena Orang Ketiga, Ternyata Inilah Tabiat Buruk Putri Diana yang Membuat Pangeran Charles Tak Bisa Mencintainya hingga Berujung Perceraian(*)