"Karena kalau seorang profesional yang memang tujuannya ingin membunuh dan tidak ingin terlacak secara cepat, tidak ingin diketahui secara cepat tentunya dia berusaha menghilangkan jejak-jejaknya."
"Tapi ini kan seperti memberikan pesan entah kepada siapa, entah kepada keluarganya Yodi, entah orang-orang sekitarnya," tegas Heru Susetyo.
Heru menduga pelaku ingin menunjukkan betapa marahnya ia pada Yodi.
"Bahwa orang ini sudah saya hukum, sudah jadi korban kemarahan saya, korban dan sebagainya. Jadi saya melihat ada pesan yang disampaikan dengan meletakkan pisau tak jauh dari korban, karena melihat posisinya bahwa almarhum ditemukan setelah tiga hari dari Rabu hingga Jumat, artinya ada jeda waktu cukup panjang," terang Heru.
CCTV Gelap dan Jenazah Membusuk Jadi Kendala Polisi
Empat hari setelah jenazah Yodi Prabowo ditemukan, polisi belum bisa memecahkan teka-teki kasus kematian Editor Metro TV itu.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pihaknya menemui sejumlah kendala di tengah upaya mengungkap kasus ini.
Yusri mengatakan, polisi telah memeriksa dua rekaman CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi.
Namun, satu di antaranya rekaman CCTV tersebut kurang terlihat jelas.
"Maka itu kami akan meminta tim ahli dari kepolisian agar CCTV-nya terlihat lebih terang," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2020).