Dikutip dari Antara, Senin (13/07), Mujeni menyebutkan bahwa pemilik uang tersebut merupakan pria yang sudah sepuh.
"Milik orang tua, udah sepuh orangnya, tapi saya gak sempet foto, cuma ketemu di depan pintu PS Stasiun Bogor," ungkap Mujenih.
Menurut dia, sebelum ia menyerahkan tumpukan uang yang dibungkus menggunakan kantong plastik hitam itu ke PS Stasiun Bogor, pemiliknya sempat mencari-cari di area Stasiun Bogor.
Pasalnya, tumpukan uang itu tertinggal di bangku prioritas KRL jurusan Jakarta-Bogor ketika pemiliknya turun di Stasiun Bogor.
"Dia turun dari jalur lima, sempat nyariin di jalur empat. Sekitar 10 menit diserahkan ke PS, dia datang langsung," sebut pria yang berdomisili di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor itu.
Mujenih menerangkan, penemuan setumpuk uang pecahan Rp 100 ribu itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB pada Senin (6/7/2020), saat ia mengepel lantai KRL jurusan Jakarta-Bogor yang baru saja tiba di Stasiun Bogor.
Barang tersebut tersimpan dalam plastik yang terbungkus koran.
Mujenih dan Egi kemudian menyerahkan ke petugas passenger service di Stasiun Bogor bernama Iqbal Fahri.
Kemudian, bersama beberapa petugas lainnya, bersama-sama memeriksa bungkusan lebih detil untuk kepentingan memasukkan data dalam aplikasi lost and found atau laporan barang tertinggal di KRL, di mana didapati jumlah uang yang tertinggal berjumlah Rp 500 juta.
Tak berselang lama, datang seorang penumpang KRL yang mengaku barangnya tertinggal di gerbong KRL dan menceritakan isi dan ciri-ciri bungkusan secara detail.