Menurut Jurnalis Tanpa Batas (RWB), setiap orang Korea Utara yang kepergok,
"melihat, membaca, atau mendengarkan konten yang disediakan kantor berita luar negeri" akan dijebloskan ke kamp yang banyak terjadi penyiksaan dan hal-hal tidak manusiawi lainnya.
Kim Yo Jong melanjutkan, dia menyampaikan ke Trump bahwa kakaknya mendoakan "kesuksesan besar dalam pekerjaannya."
Ia pun menambahkan,
"Korea Utara tidak berniat merugikan AS. Kim Jong Un telah menjelaskannya kepada Trump."
Meski begitu, wanita yang digadang-gadang sebagai suksesor Kim Jong Un itu menegaskan, Pyongyang tidak berhasrat melakukan lebih banyak pertemuan tatap muka dengan para pejabat AS tahun ini.
Pernyataan yang diucapkannya juga menegaskan perkataan para pejabat Korut lainnya.
"Mengingat perbedaan pendapat antara kedua negara, tidak akan menguntungkan atau diperlukan bagi kedua pihak untuk bertemu, kecuali ada perubahan tertentu dalam sikap AS terhadap Korea Utara," kata Kim Yo Jong.
Sementara itu Deputi Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun telah mengunjungi Korea Selatan pekan lalu, yang merupakan kunjungan pertamanya tahun ini.
Pejabat yang memimpin pembicaraan antara AS dengan Korut itu mengatakan, Gedung Putih tetap terbuka untuk melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Pyongyang.