Selain lebih panas, baju hazmat yang dikenakan juga kerap nyangkut di alat.
"Akhirnya saya berinisiatif bikin yang sesuai ukuran tubuh saya supaya enak dipakai," ucap Nina, Kamis (23/7/2020).
Nina terlibat langsung dalam pembuatan APD itu mulai dari mencari bahan sampai penjahit.
Sesuai Standar
Meski ukurannya tak seperti APD mainstream, ia menjamin telah sesuai standar.
"Saya jahitnya di Kediri, ke teman saya di Kediri. Teman saya ini udah biasa jahit APD jadi dia tahu gimana standarnya," katanya.
Dari teman masa kecilnya, yang disebutnya bernama Ivan inilah hazmat girly fashionable pun tercipta.
Menurut Nina, sebagai penjahit, Ivan kerap menerima order menjahit APD dari berbagai rumah sakit. Nina pun bisa membuat hazmat dengan motif yang ia sukai.
"Dari situ berawal pembuatan APD fashionable ini. Prinsip saya, safety, profesional, beauty and harmony,” ujar dia seperti dikutip dari artikel di Kompas.com dengan judul "Gunakan APD Fashionable, Dokter Gigi Nina: Prinsip Saya Safety, Profesional, Beatuy and Harmony", .