Ketegangan meningkat minggu ini di sepanjang perbatasan Israel-Suriah, setelah seorang pejuang Hizbullah, kelompok Syiah Libanon yang mendapat dukungan Iran, tewas dalam serangan Israel di tepi Damaskus pada Senin (20/7) lalu.
Militer Israel mengatakan, mereka telah meningkatkan pasukannya di front Utara, di mana Israel berbatasan dengan Libanon dan Suriah.
Menyusul pembunuhan dua anggotanya di Damaskus pada Agustus tahun lalu, Sayyed Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, bersumpah akan merespons jika Israel membunuh lagi pejuangnya di Suriah.
Hizbullah telah mengerahkan pejuang di Suriah sebagai bagian dari upaya yang didukung Iran untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam konflik yang memicu protes terhadap kekuasaannya pada 2011.
Israel melihat kehadiran Hizbullah dan sekutunya Iran di Suriah sebagai ancaman strategis.
Mereka meningkatkan ratusan serangan terhadap target terkait Iran di Suriah.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Tidak Kasih Ampun, Militer Israel Hajar Suriah Habis-habisan Pakai Helikopter Tempur dan Rudal Anti-tank, 'Kami Siapkan Ratusan Serangan'
(*)