Kapal selam tak berawak menyelesaikan beberapa masalah ini.
Mereka dapat menunggu sepanjang waktu di jalur yang ditempuh untuk hanya bergerak menyerang saat mendeteksi bahaya atau serangan dari kapal selam.
2. Serangan siber
Kapal induk sudah terdiri dari sistem sistem yang sangat rumit, mulai dari kapal itu sendiri hingga kelompok udara hingga gugus tugas pengawalan.
CV kelas Ford akan memperluas ini lebih jauh, beroperasi sebagai bagian dari sistem senjata dan sensor yang dapat menjangkau ratusan, bahkan ribuan mil.
Tautan digital dari jaringan ini akan terlindungi dengan baik, tetapi sulit ditembus.
Ada kemungkinan bahwa setiap musuh akan mengambil langkah-langkah untuk mencoba mengganggu dan membahayakan sistem komputer kapal induk.
Dampak serangan siber terhadap operator bisa sangat bervariasi; minimal, mereka dapat secara efektif membutakan kapal induk, sehingga membuat kapal dan pesawatnya lebih sulit untuk menjalankan misi mereka.
Itu juga bisa mengungkap lokasi kapal induk, membuat kapal rentan terhadap berbagai serangan, termasuk rudal dan kapal selam.
Pada tingkat ekstremnya, serangan siber dapat menonaktifkan sistem utama, sehingga kapal tidak mungkin bertahan.