Gridhot.ID - Pedangdut Inul Daratista mengaku depresi dan pulang kampung sewaktu merintis karier di Jakarta.
Sebab, saat itu tidak sedikit orang mencekal Inul dengan aksi panggungnya yang dinilai berbau pornografi.
"Depresi lah lihat orang tuaku sudah kayak orang gila, enggak berani keluar, enggak berani nonton televisi, pokoknya setiap hari lihat aku nangis, kan aku juga enggak tega," ungkap Inul dalam kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (28/7/2020).
Akibat kejadian itu, Inul memutuskan pulang kampung dan disembunyikan pamannya di villa Candra Wira Tikta Pandaan.
Pelarian pelantun "Kocok-kocok" itu juga untuk menghindari kejaran media massa yang saat itu membutuhkan keterangan Inul.
"Pokoknya sampai Bapak Ibu enggak boleh nonton televisi, enggak boleh lihat berita, enggak boleh baca koran, pokoknya kayak gitu," ungkap Inul.
Mulai dari situ,Inul berpikiran tidak akan kembali ke Jakarta dan memilih bernyanyi di kampung halamannya.
"Nyanyi di kampung aja dengan honor Rp 250.000 enggak apa-apa kok. Yang penting aku enggak langsung ngelarang, enggak langsung cekal, terus enggak ada yang iniin aku," kata Inul.
"Ya istilahnya orang kampung datang ke Jakarta di kasih presure yang sangat kuat gitu kan akhirnya jadi sedih. Ya enggak kuat lah, jujur aja enggak kuat," ucap Inul.
Pada Mei 2003, Rhoma Irama yang mengatasnamakan Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) menentang Inul.
Rhoma menilai aksi goyangan Inul mengundang dampak negatif dan merendahkan derajat musik dangdut lantaran berbau pornografi.
Sempat berdamai, keduanya kembali bersitegang pada 2012 saat ikut rapat Pansus dalam pembahasan Rancangan UU Pornografi dan Pornoaksi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Pernah Berseteru dengan Rhoma Irama, Inul Daratista Nangis Setiap Hari."
(*)