Gelombang Kedua Covid-19 di Depan Mata, Jokowi Minta Seluruh Masyarakat untuk Waspada, Kapan Akan Terjadi?

Baca Juga: Siap Dikorbankan, Sapi-sapi Jokowi Dapat Pelayanan Kelas Eksklusif Berderajat Tinggi Sebelum Idul Adha, Makan Sehari Rp 120 Ribu Sampai Tidur di Alas Karpet Seharga Rp 2 Juta

Sementara, gelombang kedua dapat dikatakan muncul saat jumlah positif terus menerus meningkat setelah ada gelombang sebelumnya yang berakhir.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, juga mengatakan hal yang sama.

"Gelombang kedua virus corona adalah bila suatu wilayah telah mencapai puncak terkena virus corona, kemudian terjadi penurunan."

"Setelah fase penurunan jumlah kasus tersebut, terjadi lonjakan lagi," kata Dicky sebagaimana dikutip Kompas.com, 14 April 2020.

Gelombang kedua biasanya memiliki masa jeda yang relatif jauh dengan puncak gelombang pertama, bisa memakan waktu sebulan atau lebih.

Awal atau akhir dari setiap gelombang tidak bisa diprediksi secara pasti.

Baca Juga: Sering Jadi Pion Terdepan, Amien Rais Malah Dikeluarkan dari PAN oleh Anak Buahnya Sendiri: Mereka Yakin Bergabung dengan Jokowi akan Dapat Segala Macam

Fenomena gelombang kedua ini kebanyakan diasosiasikan dengan pandemi flu di masa lampau.

Melansir Kompas.com (29/6/2020), pada pandemi flu tahun 1918 yang menginfeksi 500 juta orang di dunia dan menyebabkan kematian lebih dari 50 juta orang, terjadi gelombang kedua yang lebih mematikan beberapa bulan setelah gelombang pertama.

Kemudian, gelombang ketiga terjadi di sejumlah negara pada tahun 1919.

Prediksi puncak pandemi di Indonesia