Misalnya, ketika ada temuan obat Covid-19, lembaga itu mengajak untuk melakukan uji klinis bersama.
"Sedangkan hasil vaksin impor yang belum pasti bisa sembuhkan Covid-19, itu pun perlu melakukan uji klinis. Padahal kan itu pembeliannya cukup mahal sekali. Sedangkan kita itu melakukan kegiatan riset tidak meminta anggaran negara," bebernya.
Kendati demikian, Hadi mengakui bahwa memang dirinya bukan anggota Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.
Dia menegaskan bahwa memang benar tidak ada nama apalagi timnya di dalam database IDI.
"Karena saya bukan dokter tapi saya adalah kelompok kecil dari masyarakat yang punya kegiatan melakukan riset. Kami bukan orang yang masuk dalam organisasi IDI, jadi kita tidak ada hubungannya dengan IDI. Kalau menanyakan perihal database nama saya ya betul memang enggak ada," kata Hadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Mengenal Hadi Pranoto yang Ciptakan Obat Covid-19, Mengaku Profesor dan Punya Tim Riset."
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar