"Itu benar-benar mengejutkan kami karena tempat lain di Atauro juga tidak punya air."
"Tapi kami senangpemerintah memilih tempat ini. ”
Teknologi iniadalah jenis inovasi yang diluncurkan di masyarakat di seluruh dunia yang menderita kekurangan air yang parah, karena efek perubahan iklim.
Negara-negara pulau yang terbelakang seperti Timor Leste berisiko besar kehabisan air.
Alasannya karena curah hujan menurun, konsistensi hujan bervariasi, dan muka air tanah menjadi kering atau terkontaminasi oleh kenaikan permukaan laut.
Dengan dana dari Conservation International (CI), proyek hidropanel ini membutuhkan dana sebesar 200.000 US Dollar dan diluncurkan di dua desa di Atauro tahun lalu.
Ini dimaksudkan untuk memberi setiap desa dengan 200 liter air tawar setiap hari atau 5 liter per panel.
Teknologi ini relatif baru di Asia Tenggara, dengan sejumlah kecil proyek yang ada di Indonesia, Filipina dan di Kranji di Singapura.
Akrema memang dikenal sebagai tempat yang kekurangan air.