Ia pernah bertugas di Dhaka, Lusaka, dan Khartoum. Wanita berusia 54 tahun itu adalah korban pertama dari Belanda yang dilaporkan tewas akibat ledakan Lebanon.
Insiden itu sendiri telah menewaskan 154 orang sejauh ini, dan menghancurkan sebagian besar ibu kota Lebanon.
Sementara itu lima warga Belanda lainnya mengalami luka ringan, menurut keterangan Kemenlu "Negeri Kincir Angin".
Sebelumnya pada Rabu (5/8/2020) Jerman melaporkan diplomat wanita mereka tewas dalam ledakan di Beirut.
Ini merupakan kematian pertama yang dilaporkan Jerman dalam insiden tersebut.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas kemudian menyatakan belasungkawanya pada Kamis (6/8/2020).
"Kami semua di Kementerian Luar Negeri sangat berduka untuk rekan kami," ucap Maas dikutip dari AFP.
Dia menambahkan, karyawan wanita tersebut meninggal di apartemennya di ibu kota Lebanon.
Kabar itu "mengonfirmasi ketakutan terburuk kami," lanjutnya. (*)
Hedwig Waltmans-Molier government.nl
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar