Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kecewa Berat Prabowo Gabung Pemerintah, Ketua PA 212 Curhat Soal Pengorbanannya Mati-matian Dukung Gerindra Dilupakan, Dahnil Anzar: Beliau Justru Selamatkan Banyak Orang!

None - Kamis, 13 Agustus 2020 | 15:13
Jokowi dan Prabowo
Garry Lotulung/Kompas.com

Jokowi dan Prabowo

Gridhot.ID - Ketua PA 212, Slamet Maarif mengungkapkan opininya jika Prabowo Subianto maju ke pemilipan presiden tahun 2024.

Menurutnya, jika sampai Ketua Umum Partai Gerindra tersebut kembali mencalonkan diri, maka Prabowo tak bisa disebut sebagai negarawan.

Hal itu diungkapkan Slamet Maarif dalam acara 'Sapa Indonesia Malam' yang kembali diunggah pada YouTube Kompas TV, Senin (10/8/2020).

Baca Juga: Biasanya Sang Mama yang Bayar, Anak Dewi Perssik Girang Saat Tau Angga Wijaya yang Traktir Makan, Keponakan: Dari Mana Om Duitnya?

Slamet mengatakan, seorang negarawan seharusnya lebih mementingkan kepentingan rakyatnya ketimbang partainya.

Sementara Slamet menganggap Prabowo telah meninggalkan rakyatnya, yakni para pendukungnya di Pemilu 2019.

"Ketika beliau mengatakan akan jatuh bangun bersama rakyat tapi kemudian meninggalkan rakyat yang pada pilpres kemarin luar biasa berkorban segalanya untuknya.

Baca Juga: Lemak Membawa Berkah, Berat Badannya yang Dianggap Berlebihan Malah Jadi Malaikat yang Selamatkan Nyawanya, Perutnya Buat Dirinya Tersangkut di Bibir Sumur yang Dalam

"Sehingga ketika Pak Prabowo bergabung dengan pemerintah, kecewa itu begitu kita rasakan," kata Slamet Maarif.

Selain karena merasa dihianati, Slamet Maarif menyebut bahwa 212 juga mempertimbangkan usia untuk mendukung calon presiden di pemilu mendatang.

"Sedangkan bangsa butuh pemimpin yang energik, yang masih muda, dan betul-betul ada untuk bangsa dan negara," lanjutnya.

Slamet menyoroti apa yang Gerindra rasakan saat ini adalah bagian dari pengaruh 212 di pemilu tahun 2019.

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x