“Pasukan NATO ada di gerbang kami. Lituania, Latvia, Polandia dan negara asal kami Ukraina memerintahkan kami untuk mengadakan pemilihan baru,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Belarusia akan mati sebagai sebuah negara jika pemungutan suara baru diadakan.
"Saya tidak pernah mengkhianati Anda dan tidak akan pernah melakukannya," katanya.
Seringkali emosional dalam penampilan TV negara, pemimpin berusia 65 tahun itu menuduh adanya plot yang didukung asing untuk menggulingkannya.
Beberapa ribu orang menghadiri protes tersebut.
Saluran media oposisi mengatakan Lukashenko, yang pernah menjadi manajer pertanian kolektif era Soviet, telah membawa orang-orang dari bagian lain negara tersebut dan bahwa mereka dipaksa untuk hadir.
Rusia, yang memiliki hubungan bermasalah dengan Lukashenko, mengawasi dengan cermat saat Belarus menjadi tuan rumah jaringan pipa yang membawa ekspor energi Rusia ke Barat dan juga dipandang oleh Moskow sebagai zona penyangga melawan NATO.
Uni Eropa bersiap untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Belarusia sebagai tanggapan atas tindakan keras yang dilakukan dengan kekerasan.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Belarusia memanas, Rusia siap kirimkan militernya.
(*)