Film Tilik bercerita tentang tradisi menjenguk warga desa yang sakit secara bersama-sama.
Kebiasaan ini salah satunya dapat kita temukan di masyarakat Yogyakarta, yang juga menjadi latar tempat film ini.
Dinamika film ini terjadi sepanjang perjalanan dengan truk menuju rumah sakit.
Wahyu Agung dan penulis skenarionya, Bagus Sumartono, dapat dengan jeli melihat aneka ragam karakter manusia, sehingga hadirlah Bu Tejo, si “playmaker” pergosipan.
Tipe-tipe seperti bu Tejo ini biasanya ada saja di setiap desa, bukan hanya perempuan, pria pun banyak.
Tipe manusia yang (seolah) tahu segala hal, namun apabila disanggah, ada saja caranya berkelit.
Termasuk ada saja pengikut setianya yang siap sedia mendukung segala argumen-argumennya.
Source | : | TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar