Sektor ini dekat dengan Rumania menemukan cadangan gas.
Penemuan itu muncul ketika ketegangan antara sekutu NATO Turki dan Yunani semakin tinggi.
Hal itu terkait eksplorasi minyak dan gas di perairan yang disengketakan di Mediterania timur.
Kapal perang Yunani dan Turki saling membayangi setelah Turki mengirim kapal penelitian untuk mencari potensi cadangan minyak dan gas bawah laut.
Kapal Turki dijadwalkan untuk mencari cadangan energi di sana hingga 23 Agustus 2020.
Turki juga merasa aneh dengan Siprus atas eksplorasi energi di sekitar pulau itu.
Mereka telah mengirim kapal perang yang dikawal kapal lepas pantai Siprus untuk mengebor gas.
Bersikeras bertindak untuk melindungi kepentingannya dan kepentingan warga Siprus Turki ke sumber daya alam di daerah itu.
Pemerintah Siprus Yunani dari pulau yang terpecah secara etnis mengecam Turki karena melanggar hak-hak perairan dan ekonominya.
Penemuan cadangan gas alam akan menjadi sambutan selamat datang bagi negara yang bergantung pada Iran, Irak dan Rusia untuk energinya.
Saat ini masih bergulat dengan kesengsaraan ekonomi, dimana tahun lalu, impor energi merugikan negara itu 41 miliar dolar AS.
Lira Turki telah jatuh ke rekor terendah bulan ini, didorong oleh inflasi yang tinggi, defisit neraca berjalan yang luas, dan dorongan pemerintah Turki untuk kredit murah.
Baca Juga: 4 Tahun Bercerai, Syahrul Gunawan Mendadak Unggah Soal Mempelai Wanita: Mantannya Mah, Musam-mesem!
Hal itu untuk mendorong ekonomi yang sudah rapuh sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Namun, mata uang tersebut memulihkan beberapa kerugian setelah laporan penemuan deposit gas.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Erdogan Umumkan Temuan Cadangan Gas Alam Terbesar di Laut Hitam.
(*)
Source | : | Serambi News |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar