Pura-pura mengejar akhirat.
Penuh semangat berdiri untuk shalat malam, dengan harapan jodoh mendekat, karir melesat.
Sampai lupa mengharapkan ampunan dariNya, mengharapkan balasan surga, seolah dunia itu lebih mulia.
Penuh semangat shalat dhuha, dengan harapan mendapatkan mobil impian, keuntungan berlipat dalam usaha, kemudahan dalam karir.
Tanpa sadar melebihkan itu semua dibandingkan mengharapkan ridho Allah, padahal surga tidak bisa dicapai kecuali karena ridhoNya
Penuh semangat mengucap shalawat, dengan harapan semua benda-benda dalam bayangan bisa didapatkan. Seolah-olah shalawat nabi hanya seharga balasan dunia.
Padahal itu adalah bentuk kerinduan, dengannya kita berharap syafaat sang kekasih Allah.
Kita tidak sedang berbicara hukum beribadahdengan harapan turut mendapatkan dunia.Hanya saja tidakkah kita takut, terlalu melebihkan harapan pada dunia hingga lupa mendamba surga?
Tidakkah kita takut balasan ibadah kita Allah segerakan di dunia hingga tak bersisa lagi balasan di akhirat kelak?
Atau jangan-jangan kita memang sedang berpura-pura saja mengejar akhirat.