Pada Oktober 2015, pasukan Irak mengklaim menghantam konvoi yang diyakini berisi Abu Bakar Al Baghdadi dalam serangan udara di dekat perbatasan Suriah.
Pada Mei 2017, militer Rusia menyatakan pasukannya melakukan serangan udara yang disebut menghantam pasukan pemimpin ISIS, dan mendapat laporan di Provinsi Deir Ezzor bahwa Baghdadi benar terbunuh.
Namun, pada April 2019, kemunclan Baghdadi dalam video kembali mencuri perhatian publik.
Hingga akhirnya kini, Oktober 2019, Donald Trump menyatakan pimpinan ISIS tewas dengan cara meledakkan bom bunuh diri yang dipakainya saat dikepung di timur laut Suriah.
CNN mengatakan tes DNA dan biometrik memastikan bahwa jasad tersebut adalah Al Baghadi.
2. Bergelar Doktor
DilansirGrid.IDdari laman wikipedia, Abu Bakar Al Baghdadi diyakini lahir di dekat Samarra, Irak tahun 1971 silam.
Menurut biografi yang diposting di forum jihad pada Juli 2013, ia meraih gelar master dan PhD dalam studi Islam dari Universitas Islam Baghdad (Universitas Irak).
Selain itu, dia disebut merupakan ulama di Masjid Hanbal Ahmad Ibn Imam di Samarra pada sekitar invasi pimpinan AS ke Irak tahun 2003.
Ia pun lantas terjun ke dunia militan hingga pada tahun 2014 ia mengumumkan pembentukan khilafah.