Sejak menjabat pada 2013, Xi Jinping sudah melakukan modernisasi terhadap angkatan bersenjata "Negeri Panda", dilaporkan Reuters Senin (31/8/2020).
Selain menambahkan jet tempur siluman dan kapal induk, angkatan udara dan laut China sering menggelar latihan atau melewati Selat Taiwan.
Dalam laporan tahunan mengenai perkembangan kekuatan tetangganya itu ke parlemen, kemenhan menjabarkan skenario serangan Beijing, termasuk blokade dan menyerang kawasan pesisir.
Dikatakan bahwa militer "Negeri Panda" terus memperkuat latihan menembak, termasuk mengembangkan teknologi persenjataan maupun taktik pertempuran baru.
"Tetapi mengenai strategi melawan Taiwan, mereka masih dibatasi kondisi geografis selat dengan kemampuan logis serta pendaratannya tidak memadai," jelas kemenhan.
Dalam keterangan kementerian pertahanan, Beijing disebut belum mempunyai kemampuan yang cukup menggelar serangan skala penuh terhadap mereka.
Sejak berkuasa pada 2016, Presiden Tsai Ing-wen berusaha memodernisasi militer negaranya.
Tak hanya menggalakkan produksi dalam negeri.
Namun juga terus membeli dari Amerika Serikat (AS), negara adidaya lain yang menjadi pendukung sekaligus penyedia senjata utama mereka.
Kementerian melanjutkan, saat ini mereka masih terus memantau ancaman dari China.