Kali ini, dia mencoba memilih jurusan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS).
Hari yang ditunggu pun tiba, di mana hari diumumkannya hasil SBMPTN.
"Pengumuman SBMPTN pun berlangsung, dan akhirnya saya dinyatakan gagal lolos seleksi. Three times strikes out. Gagal SNMPTN, papa meninggal dan gagal SBMPTN," sesal Rayhan.
Mendapat ganti Seolah olah, kata Rayhan, kebahagiaan yang ia peroleh pada 2019 digantikan menjadi sebuah ujian pada 2020 ini.
Ia sempat berpikir bahwa Sang Kuasa sangat mudah membalikkan keadaan manusia dari titik tertinggi (kebahagiaan) menjadi titik terendah (ujian dari Tuhan).
Namun, Rayhan juga berpikir bahwa Sang Pencipta juga akan mudah membalikkan kondisi seseorang dari titik terendah, menjadi titik tertinggi.
"Alhamdulillah, saya diberi ujian. Berarti Tuhan masih memperhatikan saya. Saya percaya pasti akan ada kebahagiaan yang datang ke saya," jelas Rayhan.
Setelah semua ujian berhasil ia lewati, Rayhan pun mendapat kebahagiaan setelahnya. Agustus 2020 ini, seolah menjadi bulan baik baginya karena Rayhan berhasil diterima di banyak universitas, bahkan beberapa di antaranya adalah universitas ternama.
"18 Agustus saya diterima di Teknik Mesin UI (Jalur Simak) dan Teknik Mesin UNS (Jalur Prestasi), 23 Agustus diterima di Fakultas Kedokteran UNPAD (jalur Prestasi). Diterima juga di Universitas Bina Nusantara (BINUS) dengan beasiswa full, diterima melalui jalur prestasi untuk kuliah di Ilmu Biomedis Universitas Andalas, Padang," jelas Rayhan.
Milih Untuk Nggak Merantau
Dengan banyaknya universitas yang menerimanya itu, Rayhan sempat kebingungan untuk milih mana yang terbaik bagi dirinya.