Di sana ia diperintahkan untuk segera menyiapkan pasukan yang akan ditugaskan membebaskan para ABK yang disandera perompak Somalia tersebut.
Pasukan tersebut kemudian bergabung dengan Satgultor 81 Kopassus dalam Satgas Merah Putih yang dibentuk Panglima TNI.
Menurut Suhartono, ada tiga target utama dalam operasi tersebut.
Pertama adalah membebaskan seluruh WNI yang disandera di kapal.
Kedua merebut kembali MV Sinar Kudus dan membawanya kembali ke perairan Indonesia ataupun melanjutkan perjalanan ke luar negeri sesuai dengan rencana pelayaran sebelumnya.
"Ketiga, bila diperlukan aksi militer, laksanakan pendaratan ke pantai untuk menunjukan bahwa kita itu punya kedaulatan dan harga diri kita tidak bisa diinjak-injak. Sehingga mau tidak mau TNI harus turun tangan," ungkap Suhartono.
Operasi pembebasan sandera itu terbilang sukses karena seluruh sandera berhasil selamat dan kapal melanjutkan pelayaran ke Wa Salala Oman untuk kemudian menuju Rotterdam Belanda.
2. Manfaatkan intelijen
Di samping kemampuan pasukan khusus antiteror TNI yang terlatih dan mumpuni, faktor lain yang juga penting dalam suksesnya operasi rahasia tersebut adalah peran intelijen.
Suhartono mengungkapkan dalam operasi tersebut pihaknya juga mengandalkan operasi intelijen terutama untuk mengetahui pergerakan dari kapal MV Sinar Kudus.