Lebih lanjut, Nanda Persada menjelaskan artis settingan paling banyak muncul di YouTube karena musti mencari penonton.
"Mereka janjian itu untuk saling menaikkan viewers, mereka telepon-teleponan terus mereka akan janjian buat konten lagi untuk hantaman-hantaman misalnya. Mereka ngobrolin itu di depan muka gue," imbuh Nanda Persada.
Nanda menilai, settingan juga kerap dilakukan artis ternama Indonesia.
"Ya itu pilihan, faktanya viewers gede dan subscribers naik juga. Efektif sebenarnya, jadi cuan ujungnya. 'Kita bikin apa lagi?' itu kata-kata yang sering gue denger dari artis atau konten kreator," papar Nanda Persada.
Nanda menyatakan, cara menaikkan subscribers di YouTube memang dibutuhkan sebuah provokasi. Hal ini juga yang menyebabkan konten edukasi kurang penontonnya.
"Ada juga kemasannya provokatif tetapi ujungnya mengedukasi itu ada. Tetapi kalau positif aja ya enggak naikkin viewers."
"Mainstream media sekarang melihatnya ke sosmed, apa yang viral di sosmed itu diambil ke tv karena udah jelas itu akan jadi rating," papar Nanda Persada.
Selain itu, Nanda menyoroti pernyataan anak artis yang hidupnya tak nyaman karena selalu ada kamera.
"Orang tahu itu siapa tetapi kontennya tetap disimak juga. Ya gimana dong jadinya?" terang Nanda Persada.
Nanda menjelaskan, fenomena ini tak lepas dari sifat masyarakat yang kepo tentang kehidupan artis maupun berbagai kabar viral.