"Kalau saya tidak bergerak, bisa saja pisau itu kena leher atau kepala saya," kata Syekh Ali Jaber.
Untuk itu, dia meminta aparat kepolisian bisa mengungkap kasus tersebut, termasuk kemungkinan sosok orang yang diduga berada di belakang pelaku.
"Mohon dihukum karena kita negara hukum. Jangan main hakim sendiri," imbuhnya.
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews.com, Syekh Ali Jaber meminta masyarakat tidak terprovokasi atas insiden penikaman yang dialaminya.
Bahkan secara terang-terangan, dai kelahiran Madinah, Arab Saudi tidak mau ada pihak yang mengaitkan penikaman dengan masalah lain.
"Saya pesan kepada umat dan netizen, jangan terpancing, jangan terprovokasi dengan adanya musibah ini."
"Jangan disalah artikan, apalagi dikaitkan dengan kepentingan politik atau kepentingan apa saja, saya tidak mau itu," ucapnya dikutip dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Senin (14/9/2020).
Syekh Ali Jaber dalam kesempatan tersebut juga meminta kepada pihak kepolisian untuk meneruskan perkara ini ke jalur hukum.
"Saya harap mohon kejadian ini jangan berlalu begitu saja. (Diproses) untuk menjaga kemanan di negeri kita bersama, menjaga kehormatan kita."