Sebanyak 60 persen adonan odading dan 40 persennya adonan cakueh.
"Sebelum viral omzet per hari Rp 700.000. Setelah viral, ya, dikali empat lah (sekitar Rp 2,8 juta)," aku Mang Oleh.
Sebelum viral, Mang Oleh sempat keberatan dengan kata kasar di ujung video.
Tapi setelah viral, Mang Oleh justru mengaku bersyukur.
"Memang bapak awalnya merasa kurang enak dengan kata-kata itu. Tapi Alhamdulillah ternyata jadi viral, jadi enakin bapak malah sekarang. Enggak masalah lah sama Kang Ade. Justru saya mengucapkan terima kasih sama Kang Ade," tuturnya.
Mampu gaji anaknya
Odading Mang Oleh yang laris menjadi berkah tersendiri untuk anak-anak Mang Oleh.
Jika biasanya sebelum viral Mang Oleh hanya dibantu dua orang anaknya, kini tiga anaknya yang lain juga ikut membantu.
"Anak bapak sedikit, cuma 11 orang. Yang bantu biasanya cuma dua orang, sekarang jadi 5 orang. Bapak gaji sehari Rp 150.000. Lumayan untuk bantu-bantu sehari-hari karena rata-rata sudah pada berkeluarga," bebernya.
Mang Oleh mengaku sudah 30 tahun lebih berjualan odading dan cakueh, tepatnya sejak tahun 1987. Usaha ini mampu menghidupi keluarga hingga anak-anaknya. "Dulu belum di sini (pinggir jalan) masih di rumah.