Saat ditemui di tempat jualannya, Mang Oleh mengatakan sebelum video tersebut viral empat hari lalu, biasanya hanya membuat cakue dan odading dengan 25 kilogram tepung terigu.
Namun kini, bisa menghabiskan sampai 120 kilogram terigu seharinya.
Untuk menjaga protokol kesehatan tetap berjalan, katanya, ia menambah satu gerobak lagi supaya bisa dengan aman melayani pembeli, sekaligus untuk meningkatkan ruang produksinya.
"Saya sendiri sudah berjualan odading sejak 1987, terus tahun 90-an pindah ke lokasi sekarang. Dulu yang terkenalnya cakue, sekarang odading sama cakue sama-sama terkenal, sejak ada video viral itu dari Ade Londok," kata pria yang akrab disapa Mang Oleh ini, Selasa (15/9/2020).
Mang Oleh mengatakan selain terigu, bahan utama yang digunakan untuk membuat odadingnya adalah soda kue, mentega, ragi, gula, dan minyak.
Sedangkan untuk membuat cakue, gula diganti dengan garam.
"Saya berusaha mempertahankan resep dari dulu sampai sekarang. Kualitas bahan dan kesehatannya dijaga. Harga juga tidak naik sejak lima tahun lalu, Rp 1.500 satunya. Syukurlah sekarang jadi banyak yang datang," katanya.
Seorang pembeli asal Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Hana Zainab (28), mengatakan dia dan keluarganya biasa membeli odading dan cakue Mang Oleh sejak bertahun-tahun lalu.
Source | : | TribunJabar.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar