"Karena itu kita mengharapkan partisipasi masyarakat dan pengusaha untuk membantu mensponsori itu, karena hanya itu cara untuk mengatasi dan mengurangi penularan Covid ini," ujar Kalla.
Kalla menjelaskan setidaknya sampai akhir tahun 2020, PMI membutuhkan biaya sekitar 200 miliar untuk operasi penanganan Covid-19. Sementara itu dana yang terkumpul di PMI baru mencapai 50 persen dari total kebutuhan.
Terkait pelaksanaan PSBB di Jakarta, Kalla menekankan perlu ada ketegasan dan sanksi dari pemerintah untuk mendisiplinkan masyarakat.
Menurut dia, hanya sanksi dan ketegasan yang dapat mendisiplinkan masyarakat. Hal itu sudah dilakukan oleh negara-negara yang berhasil menurunkan jumlah penularan Covid-19.
"PSBB itu sangat tergantung pada disiplin masyarakat dan kedisiplinan itu tergantung pada ketegasan dan sanksi dari pemerintah. Karena itu pemerintah harus tegas dan menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang melanggar disipilin," katanya.
Pada momen perayaan HUT-75 PMI yang dilaksanakan secara sederhana dan virtual tersebut, Kalla juga meresmikan pendirian politeknik AKBARA Surakarta yang merupakan politeknik yang dikelola oleh PMI.
Politeknik dengan program D3 dan D4 membuka berbagai jurusan terkait manajemen penanggulangan bencana, dan pengelolaan darah.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Jusuf Kalla minta pengusaha donasi, PMI butuh dana Rp 200 miliar perangi Covid-19.
(*)