Penelitian baru mengklaim, banyak pasien Covid-19 mungkin tidak mengalami gejala pernapasan sama sekali, pasien malah mengalami gejala baru Covid-19 yakni menderita gejala gastrointestinal seperti diare, mual, dan muntah.
Sementara penelitian awal menemukan, kurang dari empat persen pasien Covid-19 memiliki gejala gastrointestinal.
Lalu, sejumlah penelitian yang lebih baru menemukan angka itu mendekati 11%, sementara beberapa penelitian lain mengklaim angkanya bisa mencapai 60%.
5. Gejala baru Covid-19 pasien mengalami kebingungan parah
Kelelahan adalah gejala umum Covid-19, tetapi pada beberapa orang terutama lansia, dilaporkan pula sejumlah gejala baru seperti disorientasi dan kebingungan parah.
Dalam pedoman klinis yang diterbitkan The University of Lausanne Hospital di Revue Medicale Suisse, disebut, kondisi tersebut dapat menyertai demam dan masalah pencernaan.
Joseph R. Berger, profesor neurologi di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania, meyakini, gejala baru Covid-19 dari sisi kejiwaan ini mungkin disebabkan oleh silent hypoxia yang dijelaskan di atas.
Kondisi itu adalah kekurangan oksigen di otak karena rendahnya kadar dalam darah.
"Otak tidak dapat menahan tingkat oksigen yang rendah. Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen, pasien akan menderita hipoksia, yang pada akhirnya dapat mengubah cara berpikir mereka," kata Berger kepada Inquirer.
6. Gejala baru Covid-19 pasien merasa lemah dan dehidrasi