Pendistribusian buku tersebut kini langsung diawasi oleh pemerintah pusat.
Hal itu agaknya membuat banyak pejabat tingkat bawah menjadi gugup.
Sebab mereka diancam dengan hukuman berat bila ada pendistribusian yang mengakibatkan gambar Kim Jong Un di buku tersebut rusak.
Seperti di Provinsi Hamgyong Utara. Pemerintah lokal harus segera mengoreksi "kesalahan" mereka jelang kunjungan Pyongyang.
"Mereka bergerak cepat untuk menemukan dan mengoreksi kesalahan itu. Hanya itulah cara menghindari hukuman," lanjut sumber.
Departemen tersebut juga menyatakan mereka akan membuat pelatihan ideologi untuk menyelesaikannya.
Kini suasana di pedesaan Korea Utara mencekap lantaran warga takut mendapat hukuman berat dari pemerintah pusat.
Halitukarena kediktatoran Kim Jong Un yang tak segan menghukum mati orang yang kedapatan melanggar hukum, termasuk menghina keluarga Kim.
Bahkan Kim tak segan menghukum mati pamannya sendiri lantaran kedapatan bersalah padanya beberapa tahun lalu.
Yang terbaru, beberapa pejabat terasnya tewas dihukum mati lantaran tak mengindahkan peraturan yang ia atur baru-baru ini.